Aqidah Tentang Takdir, Ajal dan Jodoh

20 Desember 0 Comments A+ a-

Aqidah tentang Taqdir, Ajal



Dari dulu ingin menulis tentang hal ini, akhirnya saya sempatkan juga. karena ini sangat penting. :)

Ternyata masih ada beberapa orang yang salah paham tentang Ajal. ada yang berpikir bahwa ajal atau umur seseorang bisa ditambah, misalnya dengan olahraga dll.

Bahkan teman saya pernah berpikir begitu makanya dia rajin olahraga biar ga mati muda katanya.. tapi setelah saya luruskan pemahamannya,, dia pun tersadar. Alhamdulillah.

Pemikiran seperti itu jelas keliru.

akibatnya ketika ada teman atau saudaranya yg meninggal, dia akan sangat menyesal dan frustrasi dan berandai-andai...

seandainya dia tidak keluar rumah.., seandainya dia ke dokter hebat.., seandainya dia olah raga... pasti dia tidak akan meninggal lebih cepat.

Begitulah pola pikir ateis.

Jika Kita Seorang muslim, tentu percaya dengan namanya qodo dan qodar. namun yang jadi masalah yaitu masih ada yg keliru ttg pemahaman qodho dan qodar. Termasuk tentang takdir ajal atau kematian.

seperti yang kita ketahui bersama bahwa ada Takdir yang tidak bisa diubah (no choice) dan ada yg bisa diubah (ada opsi/ bisa dipilih).

simpelnya begini :
Sakit, gagal, sukses, dan sejenisnya adalah takdir yg bisa kita pilih. (takdir mu'allaq)

lahir menjadi pria atau wanita, lahir di negara indonesia, kematian atau ajal adalah takdir yg tidak bisa kita pilih alias tidak bisa kita ubah (takdir mubrom).

وَلَنْ يُؤَخِّرَ اللَّهُ نَفْسًا إِذَا جَاءَ أَجَلُهَا وَاللَّهُ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Al-Munafiqun: 11)

kematian adalah takdir yg tidak bisa diubah. Sedangkan sakit merupakan takdir mu'allaq.

Olahraga tidak akan bisa menambah umur ajal seseorang bila waktunya sudah tiba, tapi olahraga masih bisa membuat seseorang sehat tidak menjadi sakit.

orang yg menjaga pola hidupnya mungkin bisa tetap sehat, namun bila ajalnya sudah tiba, dia akan mati juga meskipun sehat. contoh kasusnya banyak, bahkan seorang dokter pun yg tau pola hidup sehat tidak bisa mencegah kematian ketika waktunya tiba. gitu maksud saya.

kita hanya dimintai pertanggungjawaban oleh Allah atas takdir yg kita pilih, sedangkan takdir mubrom tidak dimintai pertanggung jawabannya karena hal itu bukanlah kita yg memilih.

anda bisa memilih takdir untuk menjadi penjahat, koruptor atau menjadi orang soleh. itu adalah pilihan. dan pilihan anda itu akan dimintai pertanggung jawabannya, (dihisab)

ketika azan berkumandang, anda bebas memilih takdir anda, mau memilih solat ataukah memilih tidur atau main, itulah takdir muallaq (takdir yg bisa anda pilih).



Mungkin ada yang bertanya, jika kematian atau ajal telah ditetapkan, bagaimana dengan hadist-hadist yang menceritakan tentang bertambahnya umur manusia?

Seperti bunyi pada hadist :
Siapa saja yang suka dilapangkan rezekinya dan ditambah umurnya hendaklah ia bersilaturahmi
(HR al-Bukhari, Muslim, Abu dan Ahmad).

dan juga beberapa hadist serupa.

penjelasannya :
Dalam hal ini, yang dimaksud dengan pertambahan umur bukanlah penundaan ajal.

Para ulama telah menjelaskan hal ini bahwa yg dimaksud bertambahnya umur disini bukanlah bertambahnya usia melainkan keberkahan umurnya dalam ketaatan kepada Allah,

meskipun usianya misalkan hanya 60 tahun, tapi keberkahan umurnya bisa panjang sampai ratusan tahun bahkan lebih.

artinya ia memiliki peninggalan hidup yang terus mendatangkan manfaat dan pahala setelah kematiannya. (amal jariyah). misalkan sedekah jariyah, silaturahim, berdakwah, memiliki anak yg soleh, dan amalan lain yang masih ada manfaatnya meskipun org tersebut sudah meninggal.

Itulah yg dimaksud umur yang berkah.

Abu Darda menuturkan bahwa Rasul saw. pernah bersabda:

إِنَّ اللهَ لاَ يُؤَخِرُ نَفْسًا إِذَا جَاءَ أَجَلُهَا، وَإِنَّمَا زِيَادَةُ الْعُمْرِ بِالذُّرِيَّةِ الصَّالِحَةِ يَرْزُقُهَا الْعَبْدَ، فَيَدْعُوْنَ لَهُ مِنْ بَعْدِهِ، فَيَلْحِقَهُ دُعَاؤُهُمْ فِيْ قَبْرِهِ، فَذَلِكَ زِيَادَةُ الْعُمْرِ

Sesungguhnya Allah tidak akan mengakhirkan (kematian) seseorang jika telah datang ajalnya.
Sesungguhnya bertambahnya umur itu adalah keturunan salih yang Allah karuniakan kepada seorang hamba, Lalu mereka mendoakannya sesudah kematiannya sehingga doa mereka menyusulinya di kuburnya.

Itulah maksud pertambahan umur (HR Ibn Abi Hatim dikutip oleh al-Hafizh Ibn Katsir di dalam tafsirnya QS Fathir: 11).

yang perlu diperhatikan :
1. manusia hanya diperintah untuk berusaha/ berikhtiar memilih takdir terbaik (makanya ada doa dan solat istikhoroh yaitu solat untuk dipilihkan takdir yang baik) adapun hasilnya harus diterima dengan lapang dada dan  ridho agar mendapatkan pahala/ ridho Allah.

Ketika kita sudah berusaha berikhtiar terbaik, apapun hasilnya itu adalah keputusan Allah. dan kita harus ridho menerimanya. yang penting tugas kita berusaha semaksimal mungkin. (karena yg dinilai oleh Allah adalah ikhtiar/usaha kita bukan hasilnya).

Apakah ikhtiar kita sudah sesuai ajaran Nabi Muhammad SAW dan ikhlas. itu yg perlu kita perhatikan. ingat... Itu.... Itu :)

pertanyaannya adalah bagaimana kita tahu apakah sudah sesuai ajaran Nabi atau belum ?? Jawabannya pasti anda sudah tau...hehe.. Belajar ilmu Agama dengan benar. Pelajari Al-Quran dan Hadist.

Banyak baca buku ulama2 soleh ahlussunnah wal jamaah. agar tidak sesat. Jangan fanatik terhadap golongan karena bisa menghalangi dari menerima kebenaran pihak lain.

2. Banyak berdoa kepada Allah agar diberi Petunjuk dan diberi kemampuan untuk bisa membedakan yg haq dan yg bathil. apalagi di jaman sekarang ini, yg haq dan yg bathil campur aduk. yg bathil dibuat seolah2 baik, dan yg baik dibuat seolah2 buruk. seperti kasus yg lagi hangat,, LGBT, Vaksin, memilih pemimpin, dll

3. Kurangi dosa dan Perbanyaklah amal Jariyah, seperti mendidik anak agar nantinya menjadi anak soleh yg selalu mendoakan kedua orangtuanya. Berdakwah, mengajar ngaji, ilmu yg bermanfaat, sedekah jariyah yaitu sedekah yg manfaatnya masih bisa dirasakan oleh orang lain sampai waktu yg lama, seperti membangun masjid, quran, sedekah ilmu, sedekah sajadah, mukena dan lain lain yang berpahala.

Akhirul kalam,, semoga tulisan ini bermanfaat dan menambah ilmu kita sehingga bermanfaat.

kalo sempet, nanti saya ingin menulis tentang Rahasia Jodoh, Apakah Takdir? dan gimana cara mendapatkan Jodoh


FFH
Bogor 20 des 2017

Silahkan di share, siapatau ini jadi amal jariyah dalam menyebarkan dakwah kebaikan.